Minggu, 28 Agustus 2022

cerita semut dan kupu kupu i. bi

Dikisahkan, hiduplah seekor semut yang hidup di sebuah kebun sekolah. Hari itu, mentari bersinar begitu cerahnya. Ia memutuskan untuk pergi berkeliling dan mengembangkan kebun tempat ia berada.

Kebun tersebut indah sekali. Ada bunga penuh warna-warni di mana-mana. Si Semut sangat bahagia karena dengan kaki dan tubuh yang dimilikinya, dirinya dapat bebas bergerak sambil menikmati keindahan kebun sekolah.

Setiap kali berjalan-jalan, si Semut juga tak lupa menyapa hewan-hewan lain yang berada di kawasan tersebut. Dalam perjalanannya, Perhatian si Semut tiba-tiba teralihkan. berharap ada kepompong yang menggantung di salah satu pohon. Hewan tersebut pun berhenti dan memandanginya.

Namun, bukan ucapan baik yang keluar dari mulut Semut. Ia malah melihat rupa buruk dari kepompong tersebut. Si Semut juga sangat menyayangkan nasib kepompong yang tidak bisa kemana-mana dan hanya menggantungkan di mengomel pohon.

"Hai, Kepompong! A buruk nasibmu. Kamu hanya bisa terdiam dan tergantung di situ. Ayo, jalan-jalan! Lihat kebun sekolah yang luas dan indah ini!" ejek Semut.

Mendengar kata-kata Semut, kepompong tersebut tentu tidak bisa melawan. Ia hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa.  
Di hari yang lain, si Semut kembali mengelilingi kebun sekolah. Namun tiba-tiba turun hujan. Akibatnya, kebun sekolah tersebut dipenuhi oleh lumpur.

Tak disangka, ketika Semut tengah berjalan-jalan, ia pun jatuh dan jatuh ke dalam kubangan lumpur. Lantas, dirinya bertanya-tanya mungkin untuk meminta pertolongan.

"Tolong bantu aku! Aku mau tenggelam! Tolong, tolong!" teriak Semut.

Meskipun dirinya sudah berusaha keras berteriak, tidak ada yang bersedia datang untuk membantunya.

 Namun tiba-tiba, datanglah seekor kupu-kupu cantik yang terbang melintas sambil membawa ocehan. Ternyata, hewan tersebut datang untuk menyelamatkan si Semut.

"Semut! Peganglah erat-erat mengomel itu. Nanti, aku akan mengangkatmu," ucap si Kupu-kupu.

Semut pun meraih dan memegang erat mengomel tersebut. Dengan tenaga, Kupu-kupu mengangkat tubuh Semut dari kubangan lumpur dan menurunkannya di tempat yang lebih aman.

Karena sudah ditolong, si Semut pun berterima kasih kepada Kupu-kupu karena menyelamatkan nyawanya. Namun tanpa disadari, Kupu-kupu tersebut adalah kepompong yang pernah diejeknya.

"Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek," ucap hewan bersayap tersebut.

Mendengar ini, si Semut pun merasa bersalah. tidak berhutang untuk tidak lagi hewan-hewan yang hidup di kebun sekolah tersebut. 

Hal ini bukan hanya karena perbuatan yang buruk, tapi juga karena menilai seseorang hanya dari perilaku yang salah. Sebab, penampilan luar seseorang belum tentu mewakilkan watak dan karakter yang ada di dalam.

Di samping itu, anak juga bisa belajar bahwa tidak semua makhluk diciptakan sama oleh Tuhan. Nah, dari sini si Kecil perlu bahwa perbedaan itu memang ada dalam kehidupan sehingga harus menghargai dan tidak boleh menghargai dirinya dengan kebencian.

Oleh karena itu, tindakan anak untuk tidak mencontoh perilaku si Semut di awal cerita. Ajak dirinya untuk selalu berusaha baik kepada semua orang karena siapa tahu mereka akan membantu dirinya di suatu hari nanti. 

Sumber cerita dari :https://www-popmama-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.popmama.com/amp/kid/1-3-years-old/muhammad-fria-fachrama-sumitro/cerita-fabel-anak-kupu-kupu-berhati-mulia?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16616894400431&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.popmama.com%2Fkid%2F1-3-years-old%2Fmuhammad-fria-fachrama-sumitro%2Fcerita-fabel-anak-kupu-kupu-berhati-mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kucingku

Kcingku Bulumu sungguh tebal dan lembut Memberikan kehangatan di setiap pelukan Suaramu sungguh menghiburku Oh kucingku Engkau selalu menema...